Selasa, 18 Desember 2018

Resume pengembangan media pembelajaran BI

NAMA : RIZQOTUS SA'DIYAH
PRODI : PBSI 2017 A
NIM : 17188201034
DOSEN PENGAMPU : M.BAYU FIRMANSYAH, S.S, M.Pd

Bab 14

Pengembangan media pembelajaran BI

Pengajaran dan pembelajaran merupakan dua istilah yang dipakai untuk membedakan fokus aktivitas guru dan pembelajar di kelas. Agar materi pembelajaran dapat diserap oleh pembelajar sebanyak-banyaknya, guru harus melakukan berbagai usaha. Usaha yang harus di lakukan oleh guru adalah memberi porsi belajar kepada pembelajar lebih banyak, mempersiapkan materi pembelajaran secara rinci sebelumnya, mempersiapkan teknik dan strategi tertentu, mempersiapkan media dan alat pembelajaran tertentu, menciptakan suasana di kelas yang kondusif untuk belajar pembelajaran dan sebagainya.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa media adalah alat pembelajaran yang sudah di isi program, atau pembawa pesan yang berasal dari sumber pesan kepada penerima pesan. Program yang dimaksud adalah pesan berupa materi pembelajaran yang di susun untuk disampaikan kepada pembelajar dalam berbagai bentuk sajian agar mudah diserap oleh pembberupa, ada berbagai sifat media pembelajar, seperti media berupa garis, media berupa gambar, media berupa gerak, media berupa tulisan, dan media berupa suara, dari media-media itu yang sekarang banyak dikenal orang adalah sifat media, auditif, visual, audio visual.
Mengidentifikasi media yang sesuai dan mudah dikembangkan. Media pembelajaran yang akan dikembangkan tentu harus sesuai dengan karakter media yang dipilih serta kesesuaian media dengan materi pembelajaran, tujuan pembelajaran, ketersediaan media di tempat pembelajar belajar. Pembelajaran pada dasarnya ingin mengembangkan kompetensi pembelajar. Oleh karena itu, untuk mengembangkan kompetensi perlu penyerapan informasi berupa materi pembelajaran yang diberikan oleh guru. Tanpa penyerapan informasi secara baik, sangat sulit kompetensi dapat berkembang. Media pembelajaran harus mampu membantu memudahkan penyerapan informasi dari ingatan jangka pendek ke ingatan jangka panjang. Hal inilah pentingnya pemanfaatan media pembelajaran.

Rabu, 12 Desember 2018

Resume pendekatan, metode, teknik, dan strategi pembelajaran bahasa indonesia

NAMA : RIZQOTUS SA'DIYAH
PRODI : PBSI 2017 A
NIM : 17188201034
DOSEN PENGAMPU : M.BAYU FIRMANSYAH, S.S, M.Pd

Bab 13

PENDEKATAN, METODE, TEKNIK, DAN STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

Terkadang guru-guru masih sering dibingungkan dengan permasalahan istilah pendekatan, metode, teknik dan strategi pembelajaran. Agar keruwetan itu dapat diselesaikan dan tidak menghambat tugas guru, secara sederhana akan dijelaskan. Untuk mempermudah para guru, yang pertama yaitu masalah pendekatan, pendekatan adalah asumsi teoritis yang berkaitan dengan hakikat bahasa, belajar bahasa dan pengajaran bahasa misalnya, hakikat bahasa dapat diartikan sebagai simbol-simbol bunyi yang bersifat arbitrer dan konversional. Yang kedua masalah metode, meAgar adalah rancang bangun pembelajaran yang satu sama lain tidak saling bertentangan untuk mencapai suatu tujuan. Yang ketiga masalah teknik, teknik adalah cara bagaimana seseorang melewati jalan yang sudah di pilih berdasarkan suatu asumsi tertentu, selain itu teknik bisa juga disebut sebagai cara bagaimana suatu tujuan dapat dicapai. Yang keempat masalah strategi, strategi adalah siasat untuk mencapai tujuan.
Komponen utama dalam PBI adalah guru, pembelajar, dan materi. Artinya, PBI yang utama adalah guru mengajarkan materi kepada pembelajar. Agar materi dapat diserap oleh pembelajar, guru berusaha semaksinal mungkin agar pembelajar "tahu, mampu, mahir berbahasa". Beberapa metode yang dapat dikategorikan  sebagai metode PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, dan Menyenangkan)adalah sebagai berikut. Yang pertama metode kooperatif, kooperatif secara harfiah diartikan bekerja sama. Jadi metode kooperatif adalah jalan untuk mencapai tujuan dengan cara bekerja sama antara pembelajar satu dengan pembelajar yang lain. Agar metode kooperatif dapat diterapkan secara baik, teknik pembelajaran harus dikelolah dengan benar, ada beberapa teknik untuk menerapkan metode kooperatif yaitu mencari pasangan, bertukar pasangan, jigsaw paired storytelling. Yang kedua yaitu metode pembelajaran berbasis masalah (PBM), terdapat langkah-langkah yang harus dirancang untuk metode PBM, yang pertama, menentukan sasaran dan tujuan. Yang kedua yaitu memilih masalah secara tepat beserta situasinya.

Kamis, 06 Desember 2018

Resume Bab 12 Pengembangan materi pembelajaran bahasa indonesia

NAMA : RIZQOTUS SA'DIYAH
PRODI : PBSI 2017 A
NIM : 17188201034
DOSEN PENGAMPU : M.BAYU FIRMANSYAH, S.S, M.Pd

Bab 12

Pengembangan materi pembelajaran bahasa indonesia

Masalah penting yang sering dihadapi guru dalam kegiatan pembelajaran adalah memilih atau menentukan materi pembelajaran atau bahan ajar yang tepat dalam rangka membantu pembelajar mencapai kompetensi atau tujuan. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa dalam kurikulum atau silabus, materi ajar hanya dituliskan secara garis besar dalam bentuk "materi pokok". Menjadi tugas guru untuk menjabarkan materi pokok tersebut sehingga menjadi bahan ajar yang lengkap.
Bahan ajar atau materi pembelajaran secara garis besar terdiri atas pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari pembelajaran dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Jenis-jenis materi pembelajaran terdiri atas pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai. Kriteria bahan ajar yang harus diperhatikan adalah standar kompetensi dan kompetensi dasar. Atas dasar kedua kriteria tersebut, selanjutnya menentukan langkah pemilihan bahan ajar, yaitu mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar yang menjadi acuan atau rujukan pemilihan bahan ajar, mengidentifikasi jenis-jenis materi ajar, memilih bahan ajar yang sesuai atau relevan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah teridentifikasi, dan memilih sumber bahan ajar.
Dalam menentukan cakupan atau ruang lingkup materi pembelajaran harus diperhatikan apakah materinya berupa aspek kognitif (fakta, konsep, prinsip, prosedur)aspek afektif, ataukah aspek psikomotorik, sebab nantinya jika sudah dibawa ke kelas, masing-masing jenis materi tersebut memerlukan strategi dan media pembelajaran yang berbeda-beda. Materi pembelajaran yang sudah ditentukan ruang lingkup serta kedalamannya dapat diurutkan melalui dua pendekatan pokok, yaitu pendekatan prosedural dan hierarkis. Sumber bahan ajar adalah tempat di mana bahan ajar dapat diperoleh. Misal, pembelajar ditugasi untuk mencari koran, majalah, hasil penelitian, dan sebagainya.

Resume bab 11 menemukanntexstual teaching end learning dalam pbi

NAMA : RIZQOTUS SA'DIYAH
PRODI : PBSI 2017 A
NIM : 17188201034
DOSEN PENGAMPU : M.BAYU FIRMANSYAH, S.S, M.Pd

Bab 11

menemukanntexstual teaching end learning dalam pbi

CTL (contexstual teaching ead learning) atau belajar dan mengajar berdasarkan pendekatan kontekstual pembelajaran yang merujuk pada keseluruhan situasi, latar belakang, atau lingkungan yang berhubungan dengan diri pembelajar. Pembelajaran secara kontekstual tidak sekadar agar pembelajar memahami konsep-konsep teoritis tetapi menjadikan pembelajar mempu menerima tanggung jawab atas keputusan dan perilaku sendiri, mampu menilai berbagai alternatif yang mungkin, mampu membuat pilihan, mampu mengembangkan rencana, mampu menganalisis informasi, mampu menciptakan solusi dan mampu menilai bukti-bukti secara kritis.
Pembelajaran bahasa indonesia dewasa ini memperkenalkan berbagai pendekatan, yaitu pendekatan komunikatif, pendekatan konstruktuvisme, pendekatan CTL. Pemikiran kritis adalah pemikiran yang mampu berfikir secara sistematis  untuk menemukan kebenaran dengan mengevaluasi  bukti-bukti, asumsi, logika, dan bahasa orang lain yang mendasari pernyataan orang lain tersebut. Pemikir kreatif adalah memikir yang mampu mempraktikkan asosiasi dan imajinasi secara bebas dalam menemukan cara baru untuk memecahkan masalah. Ada beberapa hal yang perlu dikembangkan agar CTL mampu mencapai keberhasilan balajar dengan standar tinggi yaitu seperti, prinsip saling ketergantungan, prinsip belajar mandiri dan kerja sama, prinsip kebermaknaan dalam balajar, prinsip perpikir kritis dan kreatif, prinsip penilaian secara autentik.
Agar pembelajar dapat mencapai kompetensi maksimal, pengajar dapat melakukan berbagai usaha dalam proses pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai materi, metode, teknik, strategi dan media untuk menunjang proses belajar-mengajar antara pengajar dengan pembelajar  melalui materi. Desain pembelajaran secara kontekstual tersebut dapat dirancang dengan memperhatikan komponen pembelajaran sebagai berikut. Pemilihan materi, metode pembelajaran, teknik pembelajaran, strategi pembelajaran, media pembelajaran, interaksi belajar mengajar, penilaian hasil belajar.