NAMA : RIZQOTUS SA'DIYAH
PRODI : PBSI 2017 A
NIM : 17188201034
DOSEN PENGAMPU : M.BAYU FIRMANSYAH, S.S, M.Pd
Bab 8
Analisis wacana dalam pembelajaran bahasa
Kurikulum bahasa indonesia telah memasukkan pragmatik sehingga setiap unit pelajaran bahasa indonesia meliputi membaca, kosakata, struktur, menulis, pragmatik, dan apresiasi sastra/bahasa.
Analisis wacana sebagai studi bahasa yang didasarkan pada pendekatan pragmatik berarti mengkaji wacana bahasa dalam pemakaiannya berdasarkan konteks situasinya.wacana yaitu suatu konstruksi dari atas kalimat yang satu diikuti oleh kalimat lain, yang merupakan suatu leutuhan kontruksi dan makna.
Analisis wacana pada dasarnya ingin menganalisis dan menginterpretasi pesan yang dimaksud pembicara atau penulis dengan cara merekontruksi teks sebagai produk ujaran/tulisan kepada proses ujaran/tulisan sehingga diketahui segala konteks yang mendukung wacana pada saat diujarkan/dituliskan.
Teks bisa juga disebut sebagai wacana tulis maupun lisan, dengan demikian pada waktu kita menganalisis wacana sesungguhnya yang dianalisis adalah sebuah teks. Terdapat 7 syarat kewacanaan suatu teks yaitu diantara: kohesi, koherensi, intensionalitas, akseptabilitas, informativitas, situasionalitas, dan keinterwacanaan.
Analisis wacana menganalisis penggunaan bahasa dalam konteks situasi pembicara atau penulis, sedangkan penelitian wacana lebih difokuskan pada hubungan pembicara dengan ujaran dan terutama yang menjadi sebab penggunaannya. Dengan demikian analisis wacana akan mendeskripsikan apa yang dimaksudkan oleh pembicara dan mendengar melalui wacana tersebut.
Topik dalam suatu wacana tidak sama dengan topik dalam suatu kalimat. Analisis wacana merupakan analisis pemakaian bahasa. Bahasa dianalisis bukan sebagai produk tetapi sebagai proses, yaitu proses komunikasi. Di dalam berkomunikasi setidaknya ada dua orang yang terlibat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar