RESUME EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Tentang :
“RELIABILITAS ALAT UKUR DALAM ASESMEN BAHASA”
Disusun oleh :
RIZQOTUS SA’DIYAH (17188201034)
Dosen Pembimbing :
M. Bayu Firmansyah, S.S, M.Pd
PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS PGRI WIRANEGARA
PASURUAN
BAB VII : RELIABILITAS ALAT UKUR DALAM ASESMEN BAHASA
Reliabilitas merupakan kriteria ukuran apakahsuatu alat ukur dapat mengukur secara konsisten sesuatu yang akan diukur dari waktu ke waktu. Dengan demikian, reliabilitas merujuk pada derajat keajekan alat tersebut dalam mengukur apa saja yang diukurnya. Reliabilitas dipengaruhi oleh kesalahan acak, yaitu faktor-faktor yang akan menyebabkan perbedaan skor dalam penggunaan alat pengukur secara berulang-ulang. Kesalahan acak timbul dari beberapa sumber. Kesalahan itu mungkin melekat dalam alat itu sendiri, atau mungkin melekat dalam pelaksaan penggunaan alat ukur tersebut.
Ada dua macam reliabilitas, yaitu (1) reabilitas internal dan (2) reliabilitas eksternal. Reliabilitas internal adalah uji reliabilitas yang dicari dari harga dalam skor tes itu sendiri, yaitu dengan cara membandingkan bagian skor tes yang satu dengan skor tes yang lain dalam tes yang sama. Sedangkan reliabilitas eksternal dilakukan dengan cara membandingkan suatu skor tes dengan skor tes lain atau skor tes hasil ulangan. Beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengadakan uji reliabilitas tes, baik internal maupun eksternal, reliabilitas eksternal melalui metode ulang dan metode sejajar. Sedangkan untuk reliabilitas internal melalui metode belah dua dan uji homogenitas, untuk metode belah dua bisa melalui rumus speaderman-brown, rumus flanagan dan rumus rulon. Sedangnkan untuk uji homogenitas bisa melalui rumus K-R 20, rumus K-R 21, rumus Hoyt, dan rumus Alpha.
Metode ulang, metode ini untuk menguji reliabilitas alat ukur dengan jalan mengujikan alat ukur tersebut dua kali atau lebih, kemudian hasilnya dikorelasikan. Tujuan uji reliabilitas ini untuk mengetahui koefisien stabilitas alat ukur. Alat ukur tersebut memiliki keterandalan bilamana dipakai untuk mengukur objek yang sama dalam waktu yang berbeda-beda hasilnya sama.
Metode pengukuran pararel, metode ini dilakukan dengan jalan penyusunan dua buah alat ukur yang memiliki kemiripan atau kesamaan atau pararel atau ekuivalen, setelah kedua tersebut diujikan, kemudian hasilnya dikorelasikan. Walaupun alat ukurnya terdiri dari dua macam, namun hakikatnya isinya mengukur hal yang sama dan alat ukur ini keduanya juga sama.
Mtode belah dua, metode ini dilakukan dengan jalan membelah alat ukur misalnya tes menjadi dua bagian dan skor kedua belahan tersebut dikorelasikan dengan rumus tertentu. Cara melakukan pembelahan antara skor ganjil dengan skor genap, atau membelah antara belahan nomor atas dan nomor bawah.
Rumus seperman-brown, setelah skor reliabilitas setengah tes dikorelasikan dengan rumus productmoment, selanjutnya dihitung koefisien korelasi satu tes penuh dengan menggunakan rumus spearman-brown.
Rumus flanagan, rumus ini digunakan untuk mencari reliabilitas tes dengan jalan metode belah dua, tetapi tidak menggunakan jalan korelasi product moment seperti rumus spearmen-brown. Rumus ini menggunakan masing-masing standar deviasi untuk masing-masing belahan dan pada skor total.
Rumus rulon menggunakan kuadrat dari deviasi nilai ganjil dan nilai genap dan standar deviasi kuadrat dari skor total. Setelah hasil tes di belah dua ganjil genap, selanjutnya dicari deviasi antara skor ganjil dan skor genap. Selanjutnya, dicari standar deviasi kuadrat dari deviasi nilai tersebut dan standar deviasi kuadrat dari dari skor total. Terakhir, dihitung besarnya reliabilitas dengan rumus rulon.
Uji homogen, untuk mengatasi tes yang tidak bisa diuji dengan metode belah dua, maka dapat digunakan teknik-teknik untuk mengukur homogenitas dengan pendekatan pengukuran inter-item dengan memperhitungkan penyimpanan masing-masing butir item dengan menggunakan rumus.
Rumus K-R 20, rumus ini merupakan kepanjangan dari kedua orang penemunya, yaitu kuder dan richardson. Dua rumusnya yang digunakan untuk mengukur reliabilitas tes adalah rumus K-R 20 dan K-R 21.
Rumus K-R 21, rumus ini dilakukan cukup dengan mengetahui skor total dan varians dari skor total tersebut; jumlah butir soal mean skornya.
Rumus hoyt, untuk tes yang penyekorannya 1 dan 0 masih ada cara lain untuk mengetahui reliabilitasnya, yaitu dengan rumus hoyt.
Rumus alpha dapat digunakan untuk mengukur reliabilitas tes yang menggunakan skala likert, tes yang menggunakan bentuk esai, sehingga pengukurannya tidak hanya menggunakan skor benar = 1 dan skor salah = 0 seperti pada tes objektif, tetapi dapat menggunakan skor atau skala 1-9, 1-10, dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar