Rabu, 08 Mei 2019

Resume pragmatik

RESUME
PRAGMATIK



Tentang:
STRUKTUR PERCAKAPAN DAN STRUKTUR REFERENSI

Disusun oleh:

RIZQOTUS SA’DIYAH  (17188201034)

Dosen Pembimbing:
M.BAYU FIRMANSYAH, S.S, M.Pd

                           PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI)
PASURUAN
Jl. Ki Hajar Dewantara No. 27-29 Pasuruan
Bab 8
Struktur percakapan dan struktur referensi
Analisis percakapan, ada banyak kiasan yang digunakan untuk menerangkan struktur percakapan. Bagi sebagian orang, percakapan itu bagaikan sebuah tarian, dengan pasangan bercakapnya yang mengordinasikan gerakan-gerakannya secara lembut. Bagi orang lain percakapan itu bagaikan arus lalu lintas di perempatan jalan, yang melibatkan bayak gerak-gerakan alternatif tanpa menimbulkan kecelakaan. Akan tetapi, pendekatan pendekatan analitik yang paling banyak di gunakan ialah berdasarkan pada suatu analogi dengan kinerja ekonomi pasar, bukan berdasarkan pada suatu tarian (karena tidak ada musik) dan juga tidak berdasarkan pada lalu lintas (karena tidak ada rambu-rambu jalan).
Jeda, overlaps, and backchannel, sebagian besar percakapan melibatkan 2 peserta atau lebih dalam pengambilan giliran, dan hanya satu orang yang berbicara pada saat itu. Pergantian yang halus dari satu penutur berikutnya tampaknya sangat dihargai. Pertukaran disertai dengan kesenyapan yang lama diantara dua giliran atau dengan adanya ‘overlap’ (yaitu kedua penutur mencoba berbicara pada saat yang sama) dirasakan kaku. Jika dua orang berusaha untuk bercakap-cakap dan tidak menemukan adanya alur/flow, atau ritme yang lembut pada pergantiaannya, ini berarti bahwa lebih banyak pesan yang dipahami dari pada yang dikatakan. Terhadap makna jarak, ketiadaan keakraban atau kemudahan.
Gaya bicara, banyak fitur yang memberikan karakteristik sistem pengambilan giliran bicara yang dimasukkan dalam makna oleh pemakaiannya. Bahkan dalam suatu komunitas penutur yang ditetapkan secara luas; sering terdapat variasi yang berpotensi (memungkinkan) menimbulkan kesalah pahaman. Misalnya, beberapa individu mengharapkan bahwa keikutsertaan dalam percakapan akan sangat aktif, sehingga rata-rata pembicaraan relatif cepat, hampir tanpa jedadiantara giliran bicara, dan disertai adanya sedikit overlap atau bahkan penyempurnaan giliran orang lain. Inilah salah satu dari gaya bicara. Gaya bicara ini disebut gaya bicara pelibatan tinggi. Gaya bicara ini secara substansial berbeda dengan gaya lainnya dimana penutur menggunakan rata-rata kecepatan yang lebih lambat, mengharapkan jeda yang lebih lama diantara giliran bicara, tidak tumpang tindih, dan menghindari interupsi atau penyempurnaan giliran orang lain. Gaya bicara tanpa interupsi, tanpa adanya pemaksaan ini disebut gaya solidaritas tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar